Pendidikan Indonesia- Kuliah ke Luar Negeri- Ketika kita mempunyai cita-cita tinggi, pliiis deh jangan dikoar-koar dengan berlebihan. Berkoar-koarlah sewajarnya saja, dan buktikanlah dengan perbuatan bukan dengan perkataan belaka.
Ketika anda berpikir kuliah di luar negeri itu gampang dan kayaknya enak dijalanin, itu salah besar. Karena semuanya itu bersifat relatif. Gampang untuk orang yang rajin, cerdas, dan mempunyai budget untuk kuliah ke luar negeri. Susah bagi orang yang malas, booh, dan kere alias tidak mempunyai dana untuk kuliah keluar negeri.
Ketika anda kuliah ke luar negeri jangan harap seindah dengan apa yang anda pikirkan, bisa hunting, belanja, wisat kuliner, dll. Perlu anda ketahui, kuliah di luar negeri sangat berbeda dengan kuliah di dalam negeri (Indonesia). Selain harus menyesuaikan kultur dan keadaan suhu diluar negeri, anda juga harus bisa memfiter kebudayaan orang luar secara hati-hati, serta anda harus bisa disiplin dan tepat waktu dalam berkuliah dan menjalani kehidupan di negeri luar.
Disini admin akan bagikan pengalaman orang yang pernah kuliah di luar negeri. Cekidoot:
Foto Sarjana Luar Negeri |
Ketika anda kuliah ke luar negeri jangan harap seindah dengan apa yang anda pikirkan, bisa hunting, belanja, wisat kuliner, dll. Perlu anda ketahui, kuliah di luar negeri sangat berbeda dengan kuliah di dalam negeri (Indonesia). Selain harus menyesuaikan kultur dan keadaan suhu diluar negeri, anda juga harus bisa memfiter kebudayaan orang luar secara hati-hati, serta anda harus bisa disiplin dan tepat waktu dalam berkuliah dan menjalani kehidupan di negeri luar.
Disini admin akan bagikan pengalaman orang yang pernah kuliah di luar negeri. Cekidoot:
"Awalnya kaget, sebab kita harus disiplin waktu untuk menyusun akademik yang sudah tersistem. Harus benar-benar fokus. Di sini juga mengutamakan diskusi dalam pelajaran, bukan teori. Untuk itu, harus sering-sering berpendapat," ujar Adhita Werdi K O, mahasiswi tingkat sarjana program studi International Communication di Hanze University of Applied Sciences, Groningen, Kamis (5/3/2015).
Menurut Adhita, kultur akademik di kampus tersebut membuat dirinya mandiri. Ia harus menyusun semua subyek kuliah sendiri secara online sistem. Terlambat atau tidak mengisi sama sekali, lanjut dia, dijamin tidak mendapat nilai meskipun mengikuti mata kuliah.
Pendapat tersebut diperkuat oleh Adlina W N Ghaisani, mahasiswi S-1 program studi International Business Management School di Hanze University. Adlina mengatakan, sistem pendidikan di kampus ini membuatnya lebih dewasa. Semua dilakukan sendiri sehingga mengajarkan dirinya untuk tidak selalu bergantung pada orang tua.
"Mendiri bukan cuma untuk urusan akademik, tapi juga soal mengelola waktu dan mengatur keuangan. Soal mengelola uang itu paling penting, karena jauh dari orang tua," kata Adlina.
Belajar mandiri dengan serius, bertemu dosen-dosen pelit nilai, ditambah hidup harus hemat karena jauh dari orang tua, bukan berarti kepala selalu harus tertunduk. Disiplin itu perlu guys, agar tidak "memble" di negeri orang. Malu-maluin negara Indonesia, Jila Lo semua memble di Negeri orang :D. Ayo Kita Mulai Disiplin Berpakaian, Waktu, Mengantri, dll. Semoga Bermanfaat :) Hidup Pendidikan Indonesia! :)
Source: Kompas.com