5 Fakta Konyol Dibalik Penggerebegan Wisuda Ilegal!

Wisuda Ilegal- Sabtu, 19 September 2015 Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menggrebek wisuda ilegal yang diadakan di Balai Sidang Universitas Terbuka Podok Cabe, Tangerang. Menurut Rektor Universitas Terbuka, Tian Belawati, wisuda ilegal yang dilakukan di gedung Universitas Terbuka itu tidak ada hubungannya dengan Universitas Terbuka. Mahasiswa yang diwisuda juga bukan mahasiswa Universitas Terbuka.
Foto wisuda ilegal (source: nasional.tempo.co)

Sebelumnya, pada hari yang sama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah menggerebek acara wisuda yang diadakan di Balai Sidang Universitas Terbuka yang terletak di Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Pihak penyewa gedung, yaitu Yayasan Aldiana Nusantara. Wisuda abal-abal tersebut diikuti beberapa perguruan tinggi. Antara lain Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Telematika, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ganesha, serta Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Suluh Bangsa.

1. Wisudawan Kaget

Ketika penggerebega yang dilakukan KEMENRISTEK DIKTI terhadap wisuda ilegal berlangsung, para wisudawan sangat ketakutan, malu dan kaget tidak kepalang.

2. Malu Sebut Nama Kampusnya

Sebut saja Dini Nurul Hakim, 22 tahun, seorang mahasiswa S-1 teknik informatika dari Yayasan Insani Subang, Jawa Barat, yang mengikuti wisuda dari Yayasan Aldian Nusantara tidak bisa menyebutkan secara jelas nama kampus tempat ia belajar.

3. Wisudawan Tidak Mempunyai Nomor Indouk Mahasiswa (NIM)

KEMENRISTEK DIKTI mengatakan sebagian besar para peserta wisuda ilegal yang diadakan di Universitas Terbuka itu tidak dicantumkan nomor induk mahasiswanya. Selain itu juga, data mahasiswanya juga masih simpang siur dan tidak ada kejelasan.

4. Wisudawan Dikenakan Biaya 15juta/orang

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengatakan bahwa mahasiswa yang mengikuti wisuda abal-abal di gedung Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Sabtu kemarin, dikenakan biaya Rp 15 juta/orang. Supriadi Rustad, Ketua Tim Evaluasi Kinerja Akademik, mengatakan"Mereka bayar 15 juta,"

5. Bingung Ketika Ditanya Mata Kuliah

"Di Subang saya kuliah di Yayasan Insani, pokoknya kami ikut pembelajaran di sana di bawah Yayasan Aldian Nusantara. Saya kuliah selama empat tahun, delapan semester, dan mendapat 144 SKS," kata Dini seusai mengikuti wisuda di Universitas Terbuka Convention Center, Tangerang Selatan, ujar Dini.
Ketika ditanyakan tentang mata kuliah apa yang menjadi favoritnya, Dini pun juga tidak jelas menyebutkannya, bahkan ia tidak tahu mata kuliah yang ia sebutkan itu mempelajari tentang apa. "Apa ya, banyak deh pokoknya, yang lain saja deh pertanyaannya," ujarnya menghindar.
Back To Top