JATI KAUM PERUBAH

Mahasiswa Agen Perubahan/ Agent of Change - Identik dengan berlimpah wawasan, etika bicara yang khas, pakaian rapi, berjiwa kritis, pola berfikir mapan, itulah ciri dari seorang mahasiswa. Mahasiswa memiliki jiwa pemberani, memiliki jiwa untuk merubah, memiliki keberanian untuk tersakiti demi menegakkan kebenaran dan ikhlas menerima perubahan kulit dari putih menjadi hitam bahkan hingga tekelupas mengeluarkan darah sekalipun, mahasiswa sesungguhnya ksatria pada masa kini, ditangannya lah dunia bisa berubah, dan dengan teriakannya penguasa bisa terguncang.

Mahasiswa yang mayoritas pemuda memiliki darah muda, darah yang masih panas, yang dengan darah tersebut keberanian bisa muncul, darah yang memperlihatkan sifat pantang menyerah,  berbeda dengan orang-orang yang tidak lagi statusnya sebagai mahasiswa, yang darahnya sudah tenang. Mereka hanya berdiam diri menerima segala sesuatu, mereka hanya bisa membicarakannya tanpa ada perbuatan apapun, mereka hanya bisa mengeluh tanpa berbuat sesuatu, mereka hanya membicarakan suatu masalah di warung kopi seolah-olah mereka anggota dewan rakyat yang sedang melaksanakan rapat. Terlihat jelas apa perbedaan antara kaum muda dengan kaum tua.

Mahasiswa UI
Tapi sangat disayangkan, seiring perkembangan zaman, ciri khas mahasiswa tersebut terkikis sedikit demi sedikit, dan bahkan sekarang hampir lenyap ciri khas yang membedakan golongan ini. Mahasiswa yang jatinya memiliki jiwa pengubah malah bisa dirubah oleh pihak luar, ciri mahasiswa sudah beratus persen berbanding terbalik, mahasiswa sekarang sudah tidak punya lagi keberanian untuk bertindak, hanya berdiam diri saat melihat ummat tertindas, hanya menghela nafas jika haknya diambil orang lain, hanya bisa protes dari belakang jika ada kesalahan orang lain, malah yang sakitnya banyak mahasiswa yang sudah mirip seperti ibu-ibu yang sering bergosip, hanya berani berkata dari belakang, kalau ditanya langsung hanya bisa tediam-diam, itukah yang namanya semangat mahasiswa?

Semangat keberanekaragaman kian hilang, yang sesungguhnya keberanekaragaman tersebut adalah penguat kini malah menjadi pemicu perpecahan, organisasi-organisasi khususnya di kalangan mahasiswa yang jatinya menjadikan individu menjadi lebih terarah dalam bertindak malah berubah menjadi wadah permusuhan. Perbedaan organisasi yang hakikatnya menjadi penyokong satu sama lain malah saling menjatuhkan, saling menjelek-jelekkan, padahal basisnya sama. Bayangkan saja jika di kampus besar hanya memiliki satu organisasi, maka yang akan terjadi adalah kebosanan para anggotanya, bosan karena tiada yang berbeda yang dapat dilihat. Seluruh organisasi sesungguhnya memiliki tujuan mulia, disebuah organisasi mahasiswa dapat berproses, bisa belajar menjadi leadership bahkan bisa belajar apapun yang diinginkan. Jadi hentikan melecehkan organisasi lainnya yang masih serumpun secita. Karena, semua organisasi pada dasarnya memiliki niat mulia.
Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk bisa menguasai pembelajaran di ruang kuliah, tetapi mahasiswa juga dituntut agar bisa menguasai keadaan sekitar, dengan membaca peluang apa yang bisa diperbuat. Karena dasarnya jika kuliah tapi tidak bisa menguasai keadaan sekitar hasilnya akan hampa. Hal yang bisa dibuat agar bisa lebih aktif menjadi seorang mahasiswa ialah dengan sering membuat forum diskusi untuk menunjang integritas, karena dengan adanya forum tersebut, seorang mahasiswa dengan mahasiswa lainnya dapat berbagi pengetahuan-pengetahuannya, dapat berbagi masalah dan mencari jalan pemecahannya dan hal-hal lain yang bisa dibahas.
Aktivitas itu semua diimplementasikan agar bisa terwujud kembali semangat dan memperkuat pembelajaran supaya dapat kembali ke hittah yang sebenarnya. Tri darma pendidikan, pembelajaran, penelitian, dan pengabdian adalah tujuan utama seorang mahasiswa, mirisnya kebanyakan mahasiswa tidak tahu mengenai hal tersebut, ada juga di kalangan mahasiswa yang mengangap menjadi seorang mahasiswa untuk memperkaya diri dihari esok. padahal tujuan untuk memperkaya diri tersebut sudah jauh dari hakikatnya seorang pemikir seperti mahasiswa, bahkan ada juga dikalangan warga kampus menjadi seorang mahasiswa untuk dapat bergaya-gaya. Seorang mahasiswa diharuskan mencari kesempurnaan. Karena, jika seorang mahasiswa sudah memiliki kesempurnaan, maka semua kesenang dunia akan mengikuti dengan sendirinya tanpa dijemput. Mahasiswa bisa menjadi kaya jika telah sempurna, mahasiswa akan dikenal dan dikenang jika sudah bisa mencapai kesempurnaan. Semua kesempurnaan tersebut harus diraih, bukan hanya berdiam diri, perbanyak baca buku bukan tidur, karena nyatanya sekarang banyak dikalangan mahasiswa setelah usai habis mata kuliah langsung pulang dan tidur.

Sangat disayangkan jika ada mahasiswa yang sedemikian, tujuan utama orang tua merelakan anakknya pergi jauh ialah untuk meraih kesempurnaan, bukan untuk bersenang-senang. Orang tua merelakan keringatnya berjatuhan untuk membiayai semua keperluan kuliah, bahkan untuk keinginannya saja ditahan-tahan. Anda yang membaca tulisan ini mestinya bersyukur, karena masih sangat banyak orang yang menginginkan melanjutkan pendidikan tidak kesampaian, anda beruntung karena masih ada pelung untuk merubah nasib, jangan sia-siakan waktu anda, karena anda berkuliah untuk diri anda, bukan untuk orang tua anda. Anda sukses anda sendiri yang merasakan bukan orang tua anda, mulailah buat perubahan untuk mencapai kesuksesan. Karena duri kini bunga dimasa akan mendatang.
Jendela Penulis
Nama  : Syamsul Azman
Intansi : UIN Sumatera Utara
          : Fakultas Dakwah dan Komunikasi
          : Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam
Back To Top