Bekal Terbaik Bagi Anak Tercinta - Anak adalah anugerah terindah dari Allah SWT kepada sepasang suami istri. Ketika sepasang suami istri telah menikah dua atau tiga tahun, yang diharap-harapkan bukanlah rumah mewah atau mobil mewah, tetapi anak yang menjadi buah cinta mereka berdua. Uang yang banyak, rumah yang megah, dan mobil yang mewah serasa tak ada artinya jika di dalam sebuah keluarga belum hadir seorang anak. Anaklah yang kemudian menjadi tempat bagi sepasang suami dan istri mencurahkan semua kasih sayangnya. Harta benda, bahkan nyawa, rela dikorbankan demi kebahagiaan sang anak.
Anak merupakan amanah dari Allah SWT sehingga harus dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya. Anak juga merupakan penerus perjuangan dan cita-cita orang tua di masa depan. Anaklah yang akan menjadi pemegang tongkat estafet perjuangan orang tua setelah orang tua tiada. Maka dari itu, segala kebutuhannya, baik kebutuhan materi seperti sandang, pangan, dan papan, maupun kebutuhan non materinya seperti kasih sayang dan rasa aman harus terpenuhi.
Anak merupakan amanah dari Allah SWT sehingga harus dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya. Anak juga merupakan penerus perjuangan dan cita-cita orang tua di masa depan. Anaklah yang akan menjadi pemegang tongkat estafet perjuangan orang tua setelah orang tua tiada. Maka dari itu, segala kebutuhannya, baik kebutuhan materi seperti sandang, pangan, dan papan, maupun kebutuhan non materinya seperti kasih sayang dan rasa aman harus terpenuhi.
Balita Muslim Lucu (source: http://www.sigambar.com ) |
Pendidikan bagi anak bukanlah hal yang dapat dianggap remeh. Pendidikan sangat menentukan kualitas pribadi anak di masa depan. Anak harus dibekali ilmu dan keterampilan yang cukup, serta akhlak yang baik karena tantangan hidup di masa depan bukan semakin ringan, namun semakin berat. Persaingan dalam dunia bisnis dan teknologi akan semakin ketat, serta budaya-budaya asing yang negatif yang masuk ke negeri ini juga semakin gencar. Jika anak tidak dibekali ilmu, keterampilan, dan sikap yang baik, maka si anak akan sulit mendapatkan kebahagiaan hidup di masa depan.
Mendidik anak memang tidak semudah membalik telapak tangan, perlu proses yang panjang untuk mendidik seorang anak agar menjadi manusia yang berkualitas. Akan selalu ada hambatan-hambatan yang dihadapi oleh orang tua dalam mendidik anak. Hambatan terbesar datang dari lingkungan di luar keluarga, misalnya lingkungan pergaulan dan lingkungan media. Hambatan yang datang dari lingkungan pergaulan adalah teman-teman bermain yang memiliki kebiasaan tidak baik, seperti merokok, berkata-kata kotor, minum-minuman keras, bahkan sampai narkoba dan pergaulan bebas. Sementara itu, hambatan yang datang dari lingkungan media misalnya kata-kata kasar, kekerasan, gaya berpakaian yang membuka aurat, film dan bacaan porno, budaya konsumtif, dan lain-lain yang terpampang jelas di televisi, majalah, internet dan media-media massa lain.
Melihat betapa pentingnya dan betapa sulitnya mendidik anak, maka setiap orang tua harus mulai sadar dan berkomitmen untuk bersungguh-sungguh dalam memberikan pendidikan terbaik bagi anak. Pendidikan anak yang terbaik adalah pendidikan yang dimulai sejak dini, artinya bukan hanya dimulai sejak bayi, namun sejak di dalam kandungan ibu. Ibu yang selalu melakukan kebiasaan-kebiasaan baik saat mengandung, misalnya sering mendengar pengajian, mendengar dan membaca ayat Al Qur’an, bertutur kata dan bersikap baik, dan sebagainya, maka hal itu akan mempengaruhi kepribadian dan kecerdasan anak setelah lahir. Selain itu, harta halal yang diberikan oleh seorang ayah juga akan mempengaruhi kualitas anak yang lahir nanti.
Saat anak berada di masa kanak-kanak sampai menjelang remaja, orang tua harus selalu meneladankan perilaku yang baik kepada si anak dan menjauhkan anak dari lingkungan yang buruk. Hal ini menjadi sangat penting karena di masa tersebut anak bagaikan mesin foto copy, apapun yang dilihat dan didengar oleh si anak dari lingkungannya akan langsung dia tiru. Selain itu, di masa ini anak juga memiliki daya ingat yang sangat luar biasa. Maka dari itu, ini merupakan kesempatan untuk mentransfer pengetahuan-pengetahuan yang kelak akan bermanfaat bagi hidupnya di masa mendatang, sehingga sering kita temui anak-anak usia 7 sampai belasan tahun yang hafal Al Qur’an, hafal doa-doa, dan sebagainya.
Ketika anak menginjak usia remaja menjelang dewasa, sering kita temui anak-anak tersebut mulai berani melawan nasihat orang tuanya, berani kepada gurunya, suka berkelahi, dan sebagainya.
Hal ini karena semangat dan energi si anak sangat besar, namun kemampuannya memngendalikan diri masih sangat kecil. Maka dari itu, orang tua dituntut bekerja ekstra keras untuk terus memantau aktivitas anak, terutama di luar rumah dan sekolah. Orang tua tidak lagi dapat seketat dulu dalam mengatur anaknya, karena ketika si anak sudah menginjak usia remaja menjelang dewasa, dia akan seprti pegas, semakin di tekan akan semakin berontak. Jalan terbaik untuk mengatasi masalah ini hanyalah terus memantau aktivitas anak, baik secara langsung maupun tidak langsung, lalu memberikan peringatan dan hukuman ketika dia melakukan pelanggaran aturan agama maupun norma sosial.
Hal yang perlu menjadi pegangan orang tua adalah memberikan pendidikan terbaik bagi anak sejak dini itu bagaikan membangun sebuah gedung pencakar langit. Sebelum mulai membangun tiang, dinding, dan atap gedung tersebut, perlu dibuat dulu fondasi yang kuat. Fondasi ini berfungsi sebagai penyangga gedung dan titik tumpu gedung, sehingga jika fondasinya kuat, maka gedung itu tidak akan mudah roboh meskipun diterpa angin yang kencang. Namun sebaliknya, jika fondasinya tidak kokoh, maka gedung itu akan mudah roboh walaupun hanya dengan tiupan angin sepoi-sepoi.
Jendela Penulis
Saya Achmad Zamroni, biasa dipanggil Zamroni. Selain sibuk sebagai mahasiswa semester akhir, saya juga menjadi salah satu Pengurus Takmir Masjid Nur Iman di Dukuh Gunturan dan menjadi Ketua Pengurus Taman Pendidikan Al Qur’an Nur Iman di Dukuh Gunturan. Selain kuliah, di kampus saya pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Kaligrafi pada UKM LPTQ UMY tahun 2013-2014. Alhamdulillah, karena hobi saya menulis artikel dan naskah cerama, pada bulan Desember tahun 2014, Allah menjadikan saya sebagai juara 1 menulis naskah ceramah se-DIY yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Selain di nomor HP di atas, saya juga bisa dihubungi di e-mail: zamzam_cr7@yahoo.com atau FB: http://www.facebook.com/ahmad .zamronald