Guru Mulia Dengan Berkarya

Guru Mulia Dengan Berkarya - Guru adalah cermin bagi anak-anak didik atau siswa-siswi yang didiknya. Sudah menjadi hal biasa ketika muridnya akan menirukan apa saja yang dilakukan gurunya. Hipnotis termudah dan cepat berlangsung juga ada pada guru pada murid. Bukti yang bisa dilihat adalah ketika anak diajarkan “A” kemudian pulang kerumah anak akan bertanya kepada orang tua dan orang tua menjawab “ B” pada jawaban “ A” guru , maka anak akan menolak dan lebih percaya pada jawaban gurunya. Diatas adalah contoh kecil dan dapat digunakan sebagai satu kesimpulan bahwa hal kecil akan mudah dipercaya dan diikuti oleh anak didik, apalagi itu hal besar. Sehingga  sudah menjadi kewajiban sebagai seorang guru untuk memberi teladan yang baik untuk murid-muridnya. Teladan terbaik antara lain  dilakukan dengan tindakan terpuji, beraklaq baik, berprestasi, lemah-lembut, dan berkarya.
Guru Mulia dengan berkarya
Berkarya adalah salah satu tugas guru dalam mendidik dan memberi teladan bagi anak didik. Dengan berkarya guru akan bertambah wawasan, bertambah ilmu dan memberi semangat bagi anak didik untuk mencontohnya. Karya akan memberi anak akan sama-sama mencontoh untuk bisa kreatif, inovasi akan hal baru dan berpikir kedepan. Sehingga apabila guru mampu berkarya maka akan ada tugas mulia kembali untuk bisa senantiasa berbuat baik dalam memberi teladan bagi anak. Tugas mulia dalam mengajar dan memberi teladan tidak berhenti disitu saja ketika guru berkarya. Karya dapat diwujudkan dalam banyak hal. Salah satunya adalah berkarya dalam bidang menulis. Dengan menulis guru akan mempunyai kumpulan tulisan-tulisan baru yang dapat memberi gambaran dan perbaikan-perbaikan pada pendidikan. Karya yang diperoleh akan memberi semangat pada anak-anak.
Semangat anak-anak akan muncul dengan teladan yang diberikan guru pada anak-anak muridnya. Karya akan memberi motivasi dan motivasi akan menumbuhkan prestasi. Sehingga akan bertambah mulianya seorang guru yang dapat berkarya. Karya yang dapat diciptakan akan membawa semangat baru dan semangat perbaikan pada anak dan guru tentunya. Semangat menjadi guru mulia dan berprestasi dengan berkarya. Tidak akan hilang ilmu dan ilmu yang kita miliki apabila kita kembangkan dengan terus berkarya. Guru yang berkarya akan kaya dan senantiasa mulia.

Penulis: Arby’in Pratiwi (Guru Konsultan Marginal-Dompet Dhuafa)

Back To Top