Inilah yang mempersulit Panitia dalam Menilai Peserta SNMPTN

Penilaian SNMPTN - Mungkin kalian semua sudah tahu apa itu SNMPTN. Ya, SNMPTN merupakan seleksi untuk masuk perguruan tinggi negeri seluruh Indonesia dengan cara penilaian melihat riwayat prestasi akademik dan non akademik pendaftar. Pendaftaran SNMPTN 2016 sendiri kini sudah diperpanjang sampai besok tanggal 14 Maret 2016.
Logo SNMPTN

Tidak hanya siswa yang bingung dengan cara pendaftaran SNMPTN yang ribet. jangan salah, bukan hanya pendaftar, panitia juga dipusingkan dengan cara penilaian SNMPTN 2016. Mengapa demikian, padahal mereka sudah berpengalaman?

Baca Juga: Jurusan Rumpun SOSHUM Paling Favorit Sepanjang Masa

Saat ini, puluhan ribu SMA/sederajat di Indonesia menerapkan kurikulum 2006 dan 2013. Penerapan kurikulum yang tak seragam tersebut membuat panitia SNMPTN 2016 kesulitan.
"Pemeringkatan siswa yang layak dan tidak layak mendaftar itu disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Kami minta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tidak bolak-balik menggunakan kurikulum, karena kita yang repot," ujar Ketua Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Rochmat.

Baca Juga: Inilah Bahaya Dominasi Orang Tua dalam Pemilihan Jurusan Kuliah Anaknya!

Menurut Rochmat, panitia SNMPTN 2016 cukup sulit dalam melakukan pemeringkatan karena SMA di Tanah Air menggunakan dua kurikulum. Dia menjelaskan, sistem akan melakukan pemeringkatan berdasarkan jumlah SKS untuk sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 dan berdasarkan jam belajar untuk sekolah yang menggunakan kurikulum 2006 atau KTSP.
"Penerapan kurikulum yang berbeda ini membuat pemeringkatan SNMPTN 2016 tidak menjadi seideal semula," imbuh Rochmat.

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu menambahkan, ada beberapa kriteria lain dalam menentukan siswa yang layak mendaftar SNMPTN 2016. Dari segi akreditasi, maka sekolah dengan akreditasi A maka 75 persen siswa terbaik di sekolahnya boleh mendaftar. Kemudian, sekolah dengan akreditasi B maka 50 persen siswa terbaik di sekolahnya bisa mendaftar, sedangkan sekolah dengan akreditasi C maka 20 persen siswa terbaik di sekolahnya bisa mendaftar, dan akreditasi lainnya maka yang berhak mendaftar adalah 10 persen siswa terbaiknya.

Nah begitulah cara penilaian pendaftar yang menggunakan kurikullum 2006 dan 2013. Sudah paham belum sob? Jika belum kamu bis tanyakan langsung ke admin Pendidikan Indonesia.
Jika informasi mengenai Penilaian SNMPTN Kurikullum 2006 dan 2013 bermanfaat, silakan share dan tag temanmu. Jangan lupa juga untuk like Fanspage Pendidikan Indonesia untuk mendapatkan informasi seleksi masuk perguruan tinggi, lowongan kerja update, informasi beasiswa dalam dan luar negeri, tips kuliah, berita SNMPTN, SBMPTN, UMPTN dan informasi pendidikan lainnya. Selamat mencoba, dan Semoga Sukses!
Back To Top