Keren, Musa Masuk Final Lomba Hafal Al-Quran Internasional

Mempunyai anak seorang Hafidz Al-Quran merupakan impian dari semua orang tua muslim. Di Indonesia banyak sekali hafidz-hafidzah, bahkan hafidz dan hafidzah cilikjga banyak loh, salah satunya adalah Musa asal Bangka.

Musa Hafidz Cilik Indonesia
Saat ini Musa sedang mengikuti perlombaan di ajang lomba Menghafal Al-Quran di Mesir, dan kabar bahagianya musa berhasil melaju ke babak final. Kini, Sang Hafidz Cilik ini pn sedang berjuang menjadi seorang Hafidz terbaik di tingkat Internasional untuk kategori anak-anak.
“Musa sudah sampai pada tahap akhir, tinggal 6 yang tersisa,” kata paman Musa, La Ode Abu Hanafi. Lomba Hafidz Al-Quran ini diikuti oleh peserta dari berbagai negara di dunia. Adapun kategorinya meliputi umur peserta tak boleh lebih dari 12 tahun. Dan Musa saat ini baru berusia 7 tahun. Ayah Musa, La Ode Abu Hanafi, juga mengunggah foto-foto musa selama mengikuti lomba di Mesir. Salah satunya, saat Musa yang mengenakan baju batik menjalani lomba tahap pertama yang menjadi trending topic dunia sosmed. “Tes pertama, lolos tanpa ditegur,” tulis La Ode Abu Hanafi pada akun Facebook. Musa merupakan hafiz cilik yang sudah hafal 30 juz Alquran.
Berikut adalah jadwal kegiatan Musa (hafiz cilik Indonesia) dalam usaha menghafalkan Al-Qur’an.
 Jam 02.30 pagi sudah b Sebelumnya, Musa juga mengikuti lomba menghafal Alquran tingkat internasional di Arab Saudi.

Baca Juga:  Beasiswa Khusus Siswa SD Seluruh Indonesia

Ketika itu, Musa menjadi peserta termuda. Dari 25 peserta dari berbagai negara, Musa berhasil menempati posisi ke 12. Subhanalloh, itu merupakan Sebuah prestasi yang patut dibanggakan.
Bagaimana adik Musa yang pada usia 5 tahun sudah hafal Al- Qur’an 30 juz, tahukah anda kegiatan hariannya? Simak berikut ini. Bangun kemudian wudhu dan langsung muroja’ah di depan Abinya sampai jam 04.00 pagi. Kemudian menambah hafalan barunya dan menyetorkannya sampai Adzan Subuh berkumandang. Kemudian distop untuk sholat. > Selesai sholat langsung tambah hafalan dan stok sampai jam 07.30 pagi, kemudian istirahat (sarapan, minum dan main) sampai jam 8.30.
Kemudian muroja’ah sampai jam 10.00 atau 10.30 memperhatikan maju mundurnya waktu sholat. Jam 10.00 atau 10.30 wajib tidur sampai Adzan Dzuhur berkumandang, kemudian ke masjid. Setelah sholat, tambah hafalan baru dan stok sampai jam 13.30 siang, kemudian istirahat dan makan siang sampai jam 14.00 siang. Kemudian muroja’ah sampai Ashar. Setelah Ashar, tambah hafalan baru dan muroja’ah sampai jam 17.00 sore.

Baca Juga:  Tips Melanjutkan Pendidikan Tinggi Bagi Kamu yang Merasa Kurang Biaya

Kemudian main sebentar dan umumnya menyiapkan untuk pergi ke mesjid sholat Maghrib Setelah Maghrib muroja’ah sampai Isya’ dan makan malamnya setelah sholat Isya’, terkadang muroja’ah sampai mendekati waktu Isya dan langsung makan malam, (baru sholat Isya’ -red). Setelah sholat Isya’ harus tidur. Tiap 4 atau 5 hari dia libur. Pada hari libur tersebut, Musa full bermain.
 Dan yang tak kalah penting untuk diketahui, -masih menurut Abu Musa-, bahwa di belakang Musa ada seorang Ummi Musa yang kuat, yang hampir tidak pernah tidur siang, sampai malam.
Betapa luar biasanya perjuangan seorang Musa untuk menjadi seorang Musa, semoga Alloh selalu memudahkan urusannya, dan seoga kita terinspirasi dengan seorang Musa sang Hafidz Al-Quran Cilik.
Back To Top