Gara-gara Skripsi, Mahasiswa PTN di Jawa Timur ini Meninggal

korban skripsi - Skripsi memang bukan asing bagi mahasiswa. Bagaimana tidak, skripsi merupakan karya tulis ilmiah berupa hasil penelitian yang harus dibuat mahasiswa S1 agar dapat meraih gelar sarjananya. Tujuan pembuatan skripsi ini agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah sesuai dengan bidang ilmunya. Selain itu, skripsi dianggap sebagai sarana mahasiswa menyampaikan ide dan gagasannya untuk memecahkan suatu permasalahan berdasarkan hasil penelitian yang terpercaya.
Tujuan yang mulia itu nyatanya tidak dipahami sepenuhnya oleh mahasiswa. Proses pembuatan skripsi sering dianggap beban yang begitu berat untuk diselesaikan.

SKRIPSI MAUT
Oleh karena itu, seringkali mahasiswa banyak yang menderita beban fisik dan psikologis. Jika tidak kuat mental dan pintar mengatur waktu penyelesainnya, sripsi seringkali membuat mahasiswa hilang kendali.

Salah satu contohnya terjadi kepada seorang Mahasiswa di Malang, Axel Pandaga Wicaksana (22). Ia adalah mahasiswa semester delapan jurusan elektro di Universitas Malang (UM) yang sedang menyusun skripsi. Sepupunya menemukan jasadnya sudah membusuk selama empat hari di tempat tidur dalam kosnya. Menurut Kasat Reskrim Polres Kota Malang AKP Adam Purbantoro, penyebab kematiannya adalah karena sakit jantung.

“Tadi dokter rumah sakit Saiful Anwar sudah menjelaskan hasil autopsi. Jadi ditemukan jantung Axel yang mengkerut, pompa ke jantung berkurang. Jadi ini diduga penyebab kematian almarhum,” kata Adam di Malang, Kamis (5/2/2016).

Jasad Axel ditemukan di dalam indekosnya Jalan Sumbersari Gang IV Lowokwaru, Rabu (4/2).
Sebagian tubuhnya berada di antara tempat tidur dan lantai, dengan posisi terlentang, kepala mengarah ke pintu kamar. Tubuhnya sudah membengkak dan menghitam. Bau busuk pun menyengat ke sekitar kamar. berdasarkan hasil autopsi, perut Alex sedang kosong. Hal itu memunculkan dugaan Axel lupa makan karena ngebut menyelesaikan skripsinya. Menurut penuturan keluarganya, Axel juga terkena kanker tulang sehingga dia harus minum obat secara rutin.

Dari kasus diatas kita dapat mengambil hikmah untuk tidak melupakan kondisi tubuh ketika sedang belajar ataupun bekerja. Target penyelesaian skripsi memang bagus agar kita mempunyai tujuan yang jelas. Namun, jangan sampai hal tersebut justru menyiksa diri. Segala sesuatu harus dibawa menyenangkan agar pekerjaan berat dapat selesai dengan lebih mudah.
Back To Top