Pengumuman kelulusan seleksi SNMPTN 2016 memang sudah lama diumumkan. Namun, selalu ada cerita inspiratif dari setiap peserta yang lolos SNMPTN yang dapat dijadikan pelajaran dan motivasi bersama. Salah satunya adalah kisah peserta termuda SNMPTN 2016 yang patut dijadikan teladan.
Mahasiswa Termuda di Indonesia (source: news.okezone.com) |
Namanya adalah Syarifah Salsabila. Gadis berusia 14 tahun ini akan menjadi mahasiswa termuda di Indonesia. Ia berhasil masuk ke Perguruan Tinggi Negeri setelah berhasil lolos seleksi SNMPTN 2016. Disaat teman-teman seusianya masih duduk di bangku SMP, ia sudah jauh melangkah untuk melanjutkan studi ke pendidikan tinggi. Sungguh prestasi yang luar biasa.
Sabila merupakan lulusan dari Madrasah Aliyah (MA) Unggulan Amanatul Ummah Surabaya yang akan segera tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Airlangga (UNAIR) pada program studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Pelajar kelahiran 30 Juli 2001 ini berhasil menyelesaikan studi di jenjang pendidikan dasar selama 5 tahun, sedangkan jenjang SMP dan SMA ditempuh melalui jalur akselerasi.Baca Juga: Tips Mudah untuk Membuat Presentasimu Lebih Menarik
Sehingga pada usia 14 tahun, Sabila sudah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya.
Putri pertama pasangan Hadi Nurkholik dan Menik Sugiarti ini selain pandai dalam hal akademik ternyata juga seorang penghapal Alquran. Sabila sudah hapal 5 juz Alquran dan pernah menjadi juara satu pada kompetisi perlombaan MTQ cabang tahfidz quran yang diadakan Yayasan Ammanatul Ummah, Surabaya. Menurut penuturan dari sang ayah yang merupakan guru Bahasa Arab di Lembaga Pengajaran Bahasa Arab (LPBA) Masjid Agung Sunan Ampel, Surabaya, sebenarnya anaknya ingin melanjutkan studi Sastra Arab di Maroko.
Namun, atas dorongan orangtua dan pamannya yang juga dosen di UNAIR, Sabila kemudian mengambil pilihan di UNAIR. Sambil menunggu waktu masuk kuliah, Sabila menjalani pendidikan di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Siwalankerto, SurabayaBaca Juga: Beasiswa S2 Austria
Kesuksesan Sabila tentu tidak terlepas dari didikan yang diberikan oleh orangtuanya juga. “Sebagai orangtua, jangan sampai anak terlalu dipres. Saya selalu memberikan motivasi, jadilah diri sendiri, jangan jadi orang lain,” ujar ibu Sabila.