Inilah Dampak Penganiayaan yang Dialami Guru

Dampak penganiayaan terhadap guru - Jakarta, Jumat (12/8/2016). "Kalau kami berada di posisi seperti ini, kami khawatir para guru akan kehilangan kepercayaan diri dan apatis," ungkapnya.

Dampak penganiayaan terhadap guru

Jika terus dibiarkan bukan tidak mungkin peran guru sebagai pembentuk karakter anak bangsa tidak bisa dijalankan dengan baik. Kurangnya kepercayaan siswa dan para orangtua membuat guru jadi serba salah dalam mendidik. Sikap apatis bukan tidak mungkin akan semakin kasus penganiayaan terhadap guru akhir-akhir ini marak diberitakan. Salah satu kasus yang terkuak ke media adalah kekerasan yang dialami oleh Dasrul, guru SMKN 2 Makassar yang dipukul oleh orangtua siswa.

Baca Juga: BEASISWA S2 FULL DI AUSTRALIAN NATIONAL UNIVERSITY

Mencuatnya kasus ini ternyata berimbas kepada guru-guru lain di tanah air. Sikap profesionalisme guru mulai diuji dengan melunturnya kepercayaan diri untuk menegur siswa yang bermasalah. Jika salah dalam menegur, pilihannya antara masuk jeruji atau jadi korban penganiayaan.
Dampak penganiayaan terhadap menurunnya kepercayaan diri guru dalam menjalankan tugasnya disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI, Unifah Rosyidi di Gedung PGRI, umbuh dikalangan para pendidik.
Menyikapi hal tersebut, Unifah Rosyidi mewakili PGRI mendesak agar pemerintah segera membuat  UU perlindungan profesi guru. Payung hukum yang kuat akan melindungi guru sehingga segala tindakan yang dilakukan dalam rangka mendidik, tidak bisa diganggu gugat lagi.

Baca Juga:  26 Kampus Terakreditasi A di Indonesia, Kampusmu Ada Diurutan Berapa?

Selain itu, PGRI juga mendesak pemerintah untuk melakukan pembelaan dan pendampingan hukum terhadap kasus penganiayaan guru.
"Kami mendesak para penegak hukum untuk tidak melakukan penangkapan maupun proses hukum atas laporan sepihak dari wali murid," ucap Unifah
Back To Top