MAPRES HAFIDZ - Nama Rizki Mendung Ariefianto bisa jadi menjadi salah satu nama mahasiswa paling dikenal di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Pasalnya, mahasiswa penerima bidikmisi tersebut memiliki segudang prestasi gemilang. Bukan hanya prestasi dalam hal akademik dan organisasi, ia juga memiliki prestasi sebagai seorang hafidz yang sudah hapal 30 juz Alquran.
 |
| MAPRES ITS HAFIDZ 30 JUZ |
Awal mula ia menghapal Alquran sudah dilakukan sejak SMA. Menurut Mendung, begitu ia akrab disapa, menghapal ketika SMA lebih mudah daripada saat kuliah. Ketika SMA ia bisa rutin mengulang hafalan setidaknya sebanyak tiga juz dalam sehari, sedangkan saat kuliah hanya ketika ada waktu luang saja.
Namun, niatnya untuk hatam menghapal Alquran tidak luntur begitu saja. Ketika awal kuliah hapalannya sudah 10 juz dan saat waktu kuliah semakin berjalan, ia tetap gigih menambah hapalannya.
Baca Juga: 26 Kampus Terakreditasi A di Indonesia, Kampusmu Ada Diurutan Berapa?
"Pikir saya, kalau sudah telanjur basah, mending mandi sekalian," tutur Mendung pada Sabtu (6/8/2016).
Untuk mendukung niatnya, Mendung mencari pondok tahfidz di sekitar kampusnya. Pondok yang dipilihnya adalah Pondok Pesantren Muhyidin Gebang. Tujuan masuk Pondok adalah untuk mendapatkan seorang guru yang bukan hanya mampu menjadi pengajar tetapi juga menjadi sosok yang memotivasi dan senantiasa mendoakannya.
Kehadiran teman sesama hafidz Alquran juga memberi dukungan tersendiri untuknya.
"Biasanya ada sebuah kondisi di mana saya sedang bosan, kemudian melihat sekeliling dan mendapati teman-teman yang lain dengan semangatnya menghafal. Rasa bosan itu pun sirna seketika," tuturnya.
Meskipun disibukkan dengan hapalan Alquran, nyatanya hal itu tidak berdampak buruk terhadap akademiknya di kampus. Ia justru memperoleh IPK 3,50. Selain itu, ia tetap aktif berorganisasi dan bahkan menjadi Asisten di Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik Elektro.
Untuk mendukung niatnya, Mendung mencari pondok tahfidz di sekitar kampusnya. Pondok yang dipilihnya adalah Pondok Pesantren Muhyidin Gebang. Tujuan masuk Pondok adalah untuk mendapatkan seorang guru yang bukan hanya mampu menjadi pengajar tetapi juga menjadi sosok yang memotivasi dan senantiasa mendoakannya.
Kehadiran teman sesama hafidz Alquran juga memberi dukungan tersendiri untuknya.
"Biasanya ada sebuah kondisi di mana saya sedang bosan, kemudian melihat sekeliling dan mendapati teman-teman yang lain dengan semangatnya menghafal. Rasa bosan itu pun sirna seketika," tuturnya.
Meskipun disibukkan dengan hapalan Alquran, nyatanya hal itu tidak berdampak buruk terhadap akademiknya di kampus. Ia justru memperoleh IPK 3,50. Selain itu, ia tetap aktif berorganisasi dan bahkan menjadi Asisten di Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik Elektro.
Baca Juga: BERBAGAI AKOMODASI UNTUK KULIAH DI LUAR NEGERI YANG WAJIB KAMU KETAHUI!
Prestasi yang diraihnya dalam perlombaan juga tetap gemilang. Ia berhasil menjuarai kurang lebih 20 lomba keilmiahan selama berkuliah di ITS. Prestasi terbaru yang diraihnya adalah menjadi juara pertama pada kompetisi paper online yang diselenggarakan oleh salah satu universitas di Toronto, Kanada.
"Karena juara pertama, tim kami diundang untuk melakukan sesi presentasi di sana. Untuk saat ini masih sibuk mengajukan dana ke ITS, kalau berhasil didanai dalam waktu dekat ini kami akan berangkat," imbuhnya.
"Karena juara pertama, tim kami diundang untuk melakukan sesi presentasi di sana. Untuk saat ini masih sibuk mengajukan dana ke ITS, kalau berhasil didanai dalam waktu dekat ini kami akan berangkat," imbuhnya.
