Tiga Gaya Mahasiswa, Kamu Termasuk yang Mana?

Gaya mahasiswa- Mahasiswa adalah agent of change, kalian pasti tahu kan? Yang ngerasa mahasiswa pasti tahulah, hehe. Apa itu agent of change? Maksud dari agent of change, mahasiswa harus menjadi penggerak perubahan yang lebih baik dimasa sekarang dan yang akan datang. Apa sih yang harus digerakkan? Dan apa sih yang harus dirubah? Mahasiswa harus menggerakkan dan merubah cara berfikirnya untuk lebih kritis dalam melihat dan mengkaji isu kekinian. Semua itu tergantung mahasiswanya, mereka mau atau tidak untuk berubah (bukan berubah menjadi power ranger loh J). Berbicara tentang mahasiswa sebagai agent of change, kita bisa melihat langsung dari setiap aktivitas yang mereka lakukan di kampus, dan ternyata mahasiswa itu mempunyai tiga gaya loh, kalian tahu gak? Oke dech, yuck kalian simak satu persatu gaya tersebut, cekidott.

Foto mahasiswa UGM (source: bemkmfaugm.wordpress.com)

1.    Mahasiswa Sok Aktif Kuliah

Gaya mahasiswa yang pertama ini, biasanya tipe gaya mahasiswa yang selalu sibuk dengan perkuliahan entah itu membuat makalah, ke perpus untuk mencari buku, atau apapun kegiatannya yang tidak jauh-jauh dengan tugas kuliah. Dan biasanya tipe ini suka berdiam diri di kostan kalau tidak ada tugas kuliah atau kegiatan yang berhubungan dengan kampus. Mereka para tipe ini kenal dengan semua dosen matkul (mata kuliah), biasanya mahasiswa ini mencatat semua perkuliahan yang diberikan oleh dosen, dan mayoritas mahasiswa tipe ini cenderung memiliki gaya belajar visual.  Mahasiswa tipe ini sering dimanfaatkan bagi mereka yang malas kuliah untuk dipinjam buku catatannya, dan biasanya para mahasiswa yang sok aktif kuliah sangat sedikit sekali yang tergabung dengan organisasi intra maupun ekstra kampus.

Baca Juga: 


2.    Mahasiswa Sok Aktivis

Biasanya mahasiswa ini lebih disibukkan dengan aktivitas diluar kampus. Mahasiswa ini bergabung dengan organisasi intra maupun ekstra kampus, kalian pasti tau lah. Biasanya mahasiswa aktivis itu lebih peka terhadap isu-isu sosial, di mana mereka juga sering menyuarakan aspirasi mereka terhadap pemerintah ntah dalam bentuk tulisan di medsos, media cetak, atau demo di jalan sekalipun. Uniknya mahasiswa aktivis ini memiliki gaya belajar audiotori dan kinestetik, walaupun mereka sering dispen tetapi mereka memiliki perhatian khusus dari dosen, karena mahasiswa aktivis cenderung aktif berbicara di kelas. Mahasiswa aktivis banyak yang terhambat perkuliahannya, hanya karena jarang masuk kuliah. Mereka para aktivis sering keluar kota hanya untuk menghadiri acara organisasi mereka, waktunya pun sangat menyita jadwal perkuliahan mereka. Akibatnya, banyak dari mereka yang mengulang mata kuliahnya.

3.    Mahasiswa Ideal 

Mahasiswa ideal adalah pilihan semua mahasiswa, tetapi semua itu tergantung pada diri kita masing-masing. Ideal disini berarti mahasiswa dapat mensinergikan antara akademik dengan skill (keterampilan). Mahasiswa ideal bisa memanage waktunya, mereka dapat membedakan mana yang penting, lebih penting, atau sangat penting. Mahasiswa ideal memiliki banyak gaya, ada saatnya mereka menjadi mahasiswa aktif kuliah atau pun aktivis. Para ideal ini sangat menghargai waktu, karena menurut mereka waktu yang telah berlalu tidak akan datang menghampiri kembali. Prinsip mereka, tidak ingin menyia-nyiakan waktu perkuliahan mereka. Gaya belajar mahasiswa ideal yaitu visual, audiotori dan kinestetik.

Penulis: Kokom Komariyah

Back To Top