Perbedaan SBMPTN CBT - Ada yang beda dengan SBMPTN 2016 ini, dimana SBMPTN di tahun ini akan ada dua jenis, yaitu SBMPTN berbasis CBT dan berbasis kertas seperti sebelumnya. SBMPTN yang dulunya kita asyik dengan membulatkan lembar LJK kini harus tergantikan dengan lembar jawaban di komputer, gak ada sensasinya tahu. Meskiun SBMPTN berbasis CBT hanya tersedia di 30 lokasi ujian, pantian SBMPTN yakin bahwa SBMPTN CBT lebih efektif dan efesien.
Menurut Tri Hanggono Achmad selaku Rektor UNPAD, mengatakan bahwa terdapat perbedaan jumlah peserta di lokasi CBT satu dengan yang lainnya. Sedangkan PBT standar jumlah pesertanya sama setiap ruangannya. Menurut beliau, penyebab perbedaan tersebut ialah setiap kampus mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menyelenggarakan SBMPTN CBT.
Menurut Tri Hanggono Achmad selaku Rektor UNPAD, mengatakan bahwa terdapat perbedaan jumlah peserta di lokasi CBT satu dengan yang lainnya. Sedangkan PBT standar jumlah pesertanya sama setiap ruangannya. Menurut beliau, penyebab perbedaan tersebut ialah setiap kampus mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menyelenggarakan SBMPTN CBT.
SBMPTN CBT |
Selain itu, memilih jawabat di ujian CBT juga sangat mudah dan tidak membutuhkan banyak waktu, sehingga lebih efesien. Tinggal klik, begitulah cara menjawab soal SBMPTN CBT, berbeda dengan SBMPTN biasa yang harus membulatkan LJK terlebih dahulu.
Peserta SBMPTN CBT, imbuh Tri Hanggono, bisa mengubah jawaban setiap saat selama waktu masih tersedia. Pasalnya, CBT pada SBMPTN dirancang dengan fitur navigasi ke semua soal. Peserta juga dapat kembali mereviu soal-soal yang sudah dikerjakannya.Baca Juga: Pekerjaan Ideal Bagi Kamu yang Pintar, Tetapi Pemalas
"Asal masih dalam kurun waktu pengerjaan satu sesi ujian. Mengubahnya dilakukan dengan satu kali klik untuk jawaban baru, dan secara otomatis jawaban yang sebelumnya dianulir," ujarnya.
Selain lebih praktis, Ketua panitia SBMPTN 2016, Rochmat Wahab menilai, ujian CBT minin kesalahan, terutama dalam pengisian jawaban. Pada ujian tertulis atau paper based test (PBT), para peserta harus membulatkan jawaban dengan cara menghitamkan. Jika terjadi kesalahan, jawaban tidak dapat dideteksi oleh scanner.
Baca Juga: Beasiswa Skripsi Khusus Mahasiswa S1 PTN/PTS"Kalau salah mengisi identitas sudah tidak terbaca, padahal peserta banyak tidak mungkin dilihat satu-satu. Akhirnya terlewati lah. Tetapi dengan CBT pasti masuk karena sekali klik saja, tak perlu khawatir salah pengisian LJK. Mengerjakan jadi hemat waktu, begitu juga dalam memeriksanya," pungkasnya.
Source: Okezone.com