Perkenalkan nama aku Kiki Riya Rizki Astuti, aku anak mula-mula yg terlahir di Banyuwangi, 17 Juni 1992 silam. Sesudah lulus sekolah menengah kejuruan di Ambon kepada th 2010, kuputuskan terhadap thn 2011 mendaftar kuliah di Kampus 17 Agustus 1945 Banyuwangi Yogyakarta. Alhamdulillah, saya di terima di jurusan pertanian acara studi Agroteknologi UNTAG Banyuwangi. Periode periode perjuangan mendapati mimpi ibunda pula dimulai.
Sesudah lulus SMK kepada thn 2010 bersama nilai yg lumayan, aku putuskan buat mogok sejenak sampai sanggup memperoleh budget kuliah demi persiapan mendapati mimpi seterusnya : memperoleh beasiswa S1. Sosok ibunda yg senantiasa mendampingi dgn dukungan moril & spiritual as always she does dalam merestui perjuanganku dari kota Ambon tercinta.
Perdana kali di jenjang S1, kuterima beasiswa Unggulan terhadap th 2011 bersama memakai satu buah ijazah SMK Perikanan di Ambon. Sungguh tidak sempat terbayangkan dari ribuan orang yg mendaftarkan utk dapat mendapati Beasiswa Unggulan & aku ialah salah satu penerima Beasiswa Unggulan tersebut. Aku hasilnya hingga di titik mimpi yg hebat ini.
 |
| Foto Kiki |
kini status aku yakni satu orang mahasiswa sarjana (S1) Jurusan Pertanian Acara studi Agroteknologi di Kampus 17 Agustus 1945 Banyuwangi. Kepada keadaan serba terbatas & jauh dari orang tua , saya berjuang utk mencari peluang menyambung sekolah di jenjang S1, hingga hasilnya saya di terima di Fakultas Pertanian Acara Studi Agroteknologi UNTAG Banyuwangi terhadap th 2011, puji syukur kehadirat Allah SWT. Aku mendapatkan Beasiswa Unggulan dari DIKTI bersama prasyarat nilai UAN yg lumayan & mampu bersekolah S1 bersama beasiswa tersebut.
Kuputuskan buat konsisten memahami ilmu pertanian acara studi Agroteknologi yg telah jadi fokus minatku semenjak duduk di bangku kuliah. Tapi begitu, usahaku utk menciptakan mimpi ibu tercapai makin indah tidak mogok sampai titik itu. Terhadap thn 2011, aku dinyatakan lolos dengan sahabat – rekan mahasiswa Acara Studi Agroteknologi UNTAG. Kuingat detik-detik pesan ibuku yg berada di Ambon bakal niat mampu menambahkan sekolah. Kebanggaan terpancar dari mata ibu disertai dgn senyum bahagia dirinya. Bakal kulanjutkan lagi perjuangan ini, begitu tekadku utk menjawab mimpi-mimpi ia. Sayang, lantaran acara studi Sarjana S1 yg aku tekuni ini tidak sejalan bersama jurusanku ketika ketika masihlah Sekolah Menengah Kejuruan. Tapi tidak membuatku menggurungkan niatku menguber harapan bisa bersekolah lebih tinggi. “Tapi aku tak ingin patah semangat, bagiku seribu jalan menuju Roma, seribu jalan menuju mimpi kita !”
