Kisah Inspiratif Penerima beasiswa di German "Hidup Itu Pilihan"


Ting-tung nada khas android phone berbunyi di siang hri, suhu diluar kamar menunjukkan 5 C. Sesudah 2 bln lamanya kakiku menapak di kota asalnya “Mercedez-Benz”, King Abdulaziz University mengirimkan emailnya “Selamat kamu di terima di King Abdulaziz University under Deanship Graduate Scholarship (DGH). Antara gembira atau bersedih terhadap hasilnya, bersama berat hati aku tolak penawaran beasiswa tersebut.

Terlahir di Ibukota Kalimantan Tengah-Palangkaraya, aku habiskan musim mungil hingga SMA dikota yg dibelah oleh sungai Kahayan ini. Sesudah lulus SMA, jujur aku tak tau ingin menjadi apa & ingin kuliah di mana. Ayah aku satu orang Insinyur & dirinya mau sekali aku menyambung jejaknya. Hingga kepada akhrinya aku mengiyakan kemauan ayah dgn menambahkan S1 aku di salah satu Kampus Swasta di kota gudeg Yogyakarta. Menurut aku, Yogyakarta jadi magnet tersendiri khususnya bagi mahasiswa yg berasal dari Kalimantan. Factor ini sebab suasana kotanya yg amat memberi dukungan utk proses menggali ilmu & budget hidup yg pass murah.

Foto Novik Kurahman (Penerima Beasiswa German)

Alhamdulilah, aku lulus serasi disaat di th 2008 & tidak lama setelah itu berhijrah ke Ibukota dikarenakan aku di terima kerja di salah satu kantor pemerintahan. Perjuangan mencari beasiswapun di sejak mulai di kota ini. Yang Di Cita Citakan buat menambahkan sekolah di luar negara sebenarnya telah muncul semenjak duduk di bangku kuliah S1. Diwaktu itu, sepupu aku memberikan buku UNSW Handbook yg ia peroleh terhadap dikala pameran pendidikan luar negara Australia. Aku baca satu persatu acara master yg ditawarkan & aku mendapati gambaran berkaitan kehidupan mahasiswa diluar negara. “Satu point mutlak yg aku akan sesudah membaca handbook tersebut : penguasaan pada bahasa asing.” Bahasa inggris dalam perihal ini jadi jadi syarat mutlak buat mendaftar di Kampus. Tidak Cuma itu, penguasaan bahasa asing amat utama dalam menjalin komunikasi & berinteraksi dgn budaya lokal (breaking down cultural barriers).

Bahasa inggris aku yg cetek, mengharuskan aku utk menuntut ilmu ekstra keras. Aku pula membawa kursus EILTS di daerah Kuningan Jakarta. Tiap-tiap hri selepas pulang kerja tatkala 1 bln, aku melaju dengan motor kesayangan menembus kemacetan Ibukota di sore hri. sering aku tidak jarang masuk angin lantaran terguyur hujan terhadap dikala pulang menuju ke rumah. 3x test EILTS hasilnya aku memperoleh skor yg pass. Skor ini lah yg jadi aset awal aku utk mendaftar Kampus di eropa & jepang.

Aku cobalah beragam macam scheme beasiswa diantaranya ADS (3x apply-gagal), STUNED (2x apply-gagal), NFP (1x apply-gagal), ADB&World Bank (2x apply-gagal), Mombukagakusho (2x apply-gagal), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (1x apply-gagal), DAAD (1x apply-gagal), LPDP (1x apply-gagal) & terakhir (1x apply- finally accepted). Beasiswa itu ialah misteri dari Allah swt. Aku memperoleh email penerimaan beasiswa dari King Abdulaziz University sesudah 2 bln aku jadi mahasiswa & tinggal di Jerman.

Dgn bermodalkan tabungan tatkala kerja, aku bulatkan tekad buat menimba ilmu di Jerman & pergi September 2014 yg dulu. Sayapun berandai-andai, kalau email tersebut aku terima sebelum pergi ke Jerman, alangkah nikmatnya tidak hanya memperoleh gelar Master, sayapun serta berkesempatan buat mampu naik haji & umrah cuma-cuma. Kepada hasilnya hidup itu mesti memilih. Memperoleh maupun tak menerima beasiswa itu ialah suatu keniscayaan & cobaan. Sebab sekian banyak pertimbangan aku memutuskan utk masih menyelesaikan study di Jerman.

Percayalah di mana ada keinginan insya allah tentu ada jalan. Izinkan aku mengutip suatu petuah Nabi : “Tuntutlah ilmu, sesungguhnya belajar yakni pendekatan diri pada Allah azza wa jalla, & mengajarkannya merupakan shadaqah. Sesungguhnya ilmu wawasan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat & mulia. Ilmu yaitu keindahan bagi ahlinya, di dunia & di akhirat.” (HR Ar Rabii’)

Warm Regards Nopember 11, 2014 Stuttgart, Baden-Württemberg Germany, Novik Kurohman, Masterstudiengang Infrastructure Planning Universität Stuttgart
Back To Top