Siswa Dilarang ikut UTS- Dua belas siswa, diantaranya siswa kelas XI dan XII SMAN 11 Kabupaten Mokumoku, Provinsi Bengkulu ini diusir pihak sekolah, dan akibatnya dua belas siswa tersebut tidak bisa mengikuti UTS di sekolahnya.
Foto Siswa UTS (source: www.harianaceh.co.id) |
Pengusiran tersebut disebabkan karena ke-12 siswa tersebut belum melunasi uang sumbangan biaya pendidikan (SPP) selama empat bulan. Salah satu wali murid SMAN 11 Mukomuko, Hairul, mengaku, tidak tahu jika anaknya tidak bisa mengikuti UTS karena menunggak uang sekolah.
Pasalnya, pihak sekolah sama sekali tidak memberikan surat pemberitahuan atas hal tersebut kepada orangtua murid.
''Seharusnya pihak sekolah tidak mengusir siswa yang mau UTS. Lagian dari pihak sekolah tidak ada memberitahu soal uang bulan yang belum dilunasi,'' tegas Hairul.
Karena menunggak dan diusir sekolah, kata Hairul, anaknya pun tertinggal dalam mata pelajaran yang di-UTS-kan. Hairul menegaskan, dia masih bisa melunasi uang SPP Rp100 ribu per bulan tersebut. Seharusnya, pihak sekolah memanggil orangtua bersangkutan agar tidak merugikan pihak siswa.
''Bukannya saya tidak mampu membayar uang SPP itu. Tapi, saya tidak diberi tahu. Bagaimana mau bayar,'' tegasnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 11 Mukomuko, Asep Mulyadi, mengklaim, ke-12 siswa yang tidak mengikuti UTS bukan diusir sekolah. Namun, kata dia, mereka harus melunasi terlebih dahulu uang SPP yang belum dibayar tersebut. (Yaelah pak, itu sama saja dengan mengusir)
"Jadi, siswa yang tidak ikut UTS hari ini akan mengikuti UTS susulan,'' pungkas Asep.
Source: Okezone.com
''Seharusnya pihak sekolah tidak mengusir siswa yang mau UTS. Lagian dari pihak sekolah tidak ada memberitahu soal uang bulan yang belum dilunasi,'' tegas Hairul.
Karena menunggak dan diusir sekolah, kata Hairul, anaknya pun tertinggal dalam mata pelajaran yang di-UTS-kan. Hairul menegaskan, dia masih bisa melunasi uang SPP Rp100 ribu per bulan tersebut. Seharusnya, pihak sekolah memanggil orangtua bersangkutan agar tidak merugikan pihak siswa.
''Bukannya saya tidak mampu membayar uang SPP itu. Tapi, saya tidak diberi tahu. Bagaimana mau bayar,'' tegasnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 11 Mukomuko, Asep Mulyadi, mengklaim, ke-12 siswa yang tidak mengikuti UTS bukan diusir sekolah. Namun, kata dia, mereka harus melunasi terlebih dahulu uang SPP yang belum dibayar tersebut. (Yaelah pak, itu sama saja dengan mengusir)
"Jadi, siswa yang tidak ikut UTS hari ini akan mengikuti UTS susulan,'' pungkas Asep.
Source: Okezone.com