Kuliah di PTN Favorit, Hanya Sebuah Mimpikah?

Kuliah di PTN Favorit- Ceritaku dimulai sejak aku berada di bangku SMA. Semester pertama dengan status siswa kelas XD SMA Negeri 1 Bangil dimulai. Aku mulai beradaptasi dengan lingkungan sekolahku yang baru. Aku mengikuti beberapa kegiatan ekstrakulikuler diantaranya PRAMUKA dan Sains club. Kesempatan untuk berprestasi di sekolah ini begitu banyak. Hampir setiap senin ada pengumuman prestasi siswanya. Aku ingin berprestasi sama seperti mereka yang mengharumkan nama sekolahku yang kucinta. Aku mulai mengikuti berbagai lomba. Akupun mencoba mengikuti sains club kimia, namun ketika tes aku tidak lolos seleksi. Setelah itu aku mencoba mengikuti sains club kebumian dan diterima dengan menyenangkan. Disinilah aku menemukan awal prestasiku sendiri di SMA. Aku mengikuti seleksi sekolah untuk menjadi perewakilan sekolah di seleksi Olimpiade Sains Nasional tingkat Kabupaten Tahun 2013. Akupun mengerjakan soal seleksi. Aku berharap aku akan lolos. Beberapa hari kemudian hasil tes diumumkan. Aku tak berharap banyak karena sainganku adalah kakak kelasku yang pernah mengikuti olimpiade sains kebumian tingkat kabupaten, namun aku tak menyangka akulah yang menempati peringkat pertama dan kakak kelas aku yang mengajariku pun diperingkat 2. Aku dan dua kakak kelas aku menjadi perwakilan SMA Negeri 1 Bangil di olimpiade sains nasional kebumian tingkat kabupaten (OSK). Aku berjuang dan belajar dengan giat. Seminggu sebelum OSK aku dan kedua kakak kelasku dibina oleh guru geografi kami. kami pun diberi banyak motivasi oleh beliau.

Foto Graja ITS (source: pasca.its.ac.id)

Ketika OSK dilaksanakan aku dan kakak kelasku berusaha dengan semaksimal mungkin dan kami meyakinkan diri bahwa saingan kita adalah ego kita masing-masing. Beberapa jam berlalu dengan ketegangan, kami pasrah akan hasil yang akan kami dapatkan. Kami hanya berharap kita mendapatkan yang terbaik. Beberapa minggu kemudian hasil seleksi OSK diumumkan dan alhamdulillah aku mendapat peringkat pertama lagi. Kakak kelas ku mendapat peringkat ketiga. Sejak saat itu kita sering belajar bersama untuk mempersiapkan diri dalam seleksi OSP Jawa Timur 2013.
Saat seleksi OSP dilaksanakan aku mencoba melakukan yang terbaik, namun di seleksi OSP ini aku gagal. Aku berjanji akan mengikuti seleksi OSP tahun berikutnya dengan baik agar aku lolos dan bisa menjadi perwakilan provinsiku. Beberapa bulan setelah seleksi OSP, Universitas Diponegoro Semarang mengadakan Olimpiade Geologi Magmadipa 2014. Akupun mengikutinya dengan dua orang kakak kelasku sebagai satu tim.Walaupun kami tidak mengetahui benar letak UNDIP Semarang dan kami tidak pernah berkunjung kesana, kami tetap bersemangat mengikutinya. Kami mencoba menghubungi kakak alumni SMAN 1 Bangil hingga akhirnya kami menemukan dua orang alumni sekolah kami yang sedang menuntut ilmu di sana. Kamipun menghubungi dan meminta bantuan kepada mereka.
Ketika kami sampai di UNDIP kami disambut baik oleh kakak alumni kami. Kami melaksanakan lomba selama tiga hari. Hari peratama, jantungku berdebar-debar karena saat itu adalah pertama kalinya aku praktek di lapangan. Kagiatan ini mengajarkanku berbagai kemampakan Geologi yang menarik. Hari kedua, aku mengikuti tes tulis. Aku dan dua orang kakak kelasku diberi satu paket soal dan kami pun berinisiatif untuk membagi soal dengan cara memisahkan soal-soal tersebut. Kami mengerjakan dengan baik walaupun sempat ada sedikit kendala. Hari ketiga kami mengikuti seminar dan menunggu pengumuman pemenang olimpiade tersebut. Setelah seminar selesai pengumuman diberikan dan kami hanya mendapat peringkat 13. Sesaat sebelum pulang aku sempat bertekat untuk membuktikan bahwa aku bisa menjadi pemenang dan lolos di olimpiade lain, terutama OSK ataupun OSP Kebumian 2014. Saat itu aku pun berjanji akan berjuang untuk sampai di OSN Kebumian 2014.
Sejak saat itu aku berusaha keras mewujudkan impianku menjadi perwakilan sekolah di ajang Olimpiade Sains Nasional 2014 yang diadakan di Mataram, NTB. Beberapa bulan kemudian diadakan seleksi OSK 2014. Aku berharap dapat mempertahankan prestasiku sebagai peraih peringkat pertama OSK Kabupaten Pasuruan 2013, namun pada waktu itu aku kurang fokus karena seleksi hampir mendekati ujian semester. Aku tidak dapat mempertahankan prestasi tersebut. Aku hanya mendapatkan peringkat ketiga. Ini adalah cambuk bagiku. Aku sedih karena hal tersebut.

           Disaat suasana hatiku yang kacau, aku mencoba bangkit dan mensyukurinya karena aku masih diberi kesempatan untuk berjuang mewujudkan impianku. Aku mulai menyadari pentingnya kesempatan terakhir ini. Aku belajar dengan keras hingga larut malam.
Beberapa minggu mempersiapkan diri, aku pun mengikuti OSP Jatim 2014. Sesaat setelah mengerjakan soal tes aku merasa bahagia karena aku dapat menyelesaikan soal tes dengan baik. Beberapa minggu kemudian kebahagiaanku bertambah. Semua kerja kerasku tidak sia-sia. Aku mendapat kesempatan bersama teman-temanku dari sekolah lain untuk mewakili Jawa Timur di ajang Olimpiade Sains Nasional SMA 2014 di Mataram, NTB. Aku lolos sebagai passing grade Jawa Timur. Aku sangat bahagia. Diajang OSN tersebut aku banyak menemukan teman baru. Ada dari mereka yang berasal dari Malang, Surabaya, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jambi, bahkan Sumatera dan Aceh serta Papua.
Beberapa bulan kemudian, aku mulai memilih universitas yang akan aku masuki walaupun orang tuaku melarang aku untuk berkuliah dengan alasan yang sederhana “keterbatasan ekonomi”. pilihanku jatuh pada ITS. "wow impianmu tinggi banget" mungkin itu yang sering aku dengar dari orang-orang disekitarku. ya benar memang impianku terlalu tinggi tapi aku akan memperjuangkan hal itu. aku bersikukuh untuk tetap berkuliah. Aku yakin selama aku bersungguh-sungguh untuk berkuliah allah pasti akan memberikan jalan padaku. Walau begitu aku tak ingin biaya kuliahku menjadi beban orang tuaku. Aku pun mendaftarkan diri di seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) tanpa sepengetahuan ayahku. Aku juga mendaftarkan diri diprogram beasiswa bidikmisi dan beasiswa lain.
      melihat raport semester 5, semua harapanku lolos dijalur ini sedikit tergoyahkan. aku lebih percaya diri di seleksi SBMPTN dari pada di SNMPTN. akupun mulai mencoba mengerjakan soal-soal SBMPTN tahun-tahun sebelumnya. walupun aku tak yakin lolos diseleksi SNMPTN namun harapan untuk lolos itu masih ada sedikit.
      disamping itu, aku mulai meyakinkan kedua orang tuaku bahwa menuntut ilmu diuniversitas tak hanya untuk orang-orang elit dan ber-uang. orang-orang biasa kelas menengah kebawah seperti aku, juga berhak untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. setelah bernegoisasi dengan kedua orang tua ku. kitapun bersepakat, aku boleh berkuliah tapi hanya di kawasan malang dan surabaya yang notabennya dekat dengan tempat tinggal aku di pasuruan.
      sesuai dengan penjanjianku dengan kedua orang tuaku, pada program snmptn aku meyakinkan diri mengambil universitas di kawasan malang dan Surabaya dengan perincian sebagai berikut :
1. perencanaan wilayah dan kota- ITS
2. ilmu dan teknologi pangan - UNIBRAW
3. teknik geofisika – UNIBRAW
Sembari menunggu hasil SNMPTN diumumkan aku sibuk mencari informasi pendaftaran mahasiswa baru melalui jalur-jalur lain. Banyak perguruan tinggi negeri yang membuka jalur pendaftaran selain dari SNMPTN. Ketertarikanku tertuju pada jalur PBUTM di universitas gajah mada. Namun akung untuk program S1 sudah selesai pada tahap pengumuman. Walupun demikian program D3 untuk jalur PBUTMSV masih terbuka lebar. Akupun mendaftarkan diri di jurusan Metrologi dan Instrumentasi.

            Selang beberapa minggu kemudian hasil seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) diumumkan. Beberapa jam sebelum pengumuman, aku dan teman-temanku saling meminta bantuan. Kita saling bertukar nomor induk siswa dan tanggal lahir sebagai sandi untuk membuka pengumuman pada situs SNMPTN 2015.  Menit itu, entah seberapa berat untuk menggerakkan jari membuka situs penentuan lolos SNMPTN. Yah aku ingin segera mengetahui apakah diri ini lolos SNMPTN 2015, namun mentalku menjadi pasang surut antara siap dan tidak. Ada kejadian yang sempat membuatku syok dan mendebarkan jantungku. Karena tidak sabar, aku segera membuka situs tersebut. Sesuatu yang tidak terduga muncul. Web site yang aku harapkan berisi nama dan PTN yang akan kutuju berbegroun warnah hijau tidak muncul. Web site berbegroun merahlah yang kulihat. Putus asa menghampiriku seketika itu. Tanpa berfikir panjang web site itu ku tutup dengan perasaan kecewa.
            Panggilan sholat magrib berkumandang. Aku mencoba ikhlas atas apa yang terjadi. Akupun bergegas mengambil wudhu’, kemudian sholat di mushollah yang berada di beberapa meter dari rumaku.  Sepulang dari mushollah aku masih berharap lolos SNMPTN 2015. Beberapa detik setelah web site itu kubuka kembali, hal yang aku harapkan terjadi. Website itu berbeground hijau, bertuliskan sebagai berikut:


Aku sontak terdiam. Tiba-tiba tring…. Teman dekatku mengirimkan sms yang berisikan kata  “selamat anda diterima di ITS program studi PWK”. Kegembiraanku entah seberapa waktu itu. Aku bahagia karena pengumuman yang sebelumnya adalah sebuah kesalahanku ketika menuliskan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) pada kolom di web site itu. Huhhh…… Benarkah aku berkesempatan mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan?,mimpikah ini?. Kuliah yang aku kira hanya akan menjadi sebuah mimpi dan sempat aku pertanyakan. “Akankah aku bisa kuliah dengan kondisi ekonomi keluargaku yang pas-pasan?”. Semua itu terjawab dengan sebuah kenyataan aku memiliki kartu tanda mahasiswa ITS.
Semua terjadi dengan begitu indah. Optimisme, motivasi, usaha, dan do’a memperbesar peluangku untuk mewujudkan impian yang aku perjuangkan. Dengan mencari ridho allah memlalui mempertimbangkan  saran dari orang tua, insya allah akan banyak mendatangkan berkah dikemudian hari. aamiin | Penulis: Ita Elysiyah
Back To Top