Tips Mendidik Anak menjadi Hafiz Qur'an - Orang tua mana yang tidak ingin anaknya menjadi seorang hafidz (penghapal Alquran)? Selain mendapat kebanggaan tersendiri ketika di dunia, memiliki anak seorang hafidz juga mendatangkan kemuliaan ketika di akhirat nanti. Mereka akan mendapat mahkota dan pakaian baru yang harganya tidak dapat dibayar oleh penghuni dunia sebagai balasan karena berhasil mendidik anaknya menjadi seorang hafidz. Sungguh kemuliaan yang tidak dapat dimiliki oleh semua orang tua di dunia ini.
Mendidik Hafiz |
Lantas, bagaimana caranya agar dapat berhasil mendidik anak menjadi seorang hafidz Alquran? Berikut beberapa tips rahasia sukses para orang tua yang telah berhasil menjadikan anaknya menjadi seorang hafidz.
1. Pastikan apa yang didapatkan anak adalah halal
Keberkahan segala sesuatu yang dimiliki dan didapatkan anak, baik berupa makanan, pakaian ataupun benda-benda lainnya akan berpengaruh kepada kelancaran anak dalam menghapal. Oleh karena itu, pastikan segala sesuatu yang kita berikan atau yang didapatkan oleh anak adalah halal. Doa akan lebih mustajab ketika asupan halal yang masuk ke tubuh anak.
2. Seringlah pendengarkan Alquran
Rajinlah untuk memperdengarkan Alquran kepada anak sejak balita. Pendengaran anak akan menjadi akrab dengan lantunan ayat suci Alquran. Jika lantunan Alquran diperdengarkan berulang-ulang, maka secara otomatis akan lebih mudah mengingat dan menghapalnya.
Baca Juga: Di Jember, Para Hafiz Alquran Bebas Pilih Sekolah
3. Jadilah sosok teladan bagi anak
Orang tua adalah sosok yang terdekat dengan anak sejak ia lahir. Mau tidak mau, sosok kitalah yang akan menajdi contoh pertama yang ditiru oleh anak. Segala tingkah laku kita akan mempengaruhi perkembangan tingkah laku anak. Jadilah sosok teladan yang bisa menjadi tiruan yang baik untuk anak. Jika ingin anak kita menjadi hafidz, maka kita juga harus memberikan contoh untuk menjadi hafidz juga.
4. Bacakan Alquran ketika anak masih dalam kandungan
Meskipun masih dalam kandungan, ternyata organ pendengaran bayi sudah berfungsi. Ia akan menerima suara yang dirangsang dari luar. Oleh karena itu, daripada memberi anak beragam musik yang belum tentu khasiatnya, lebih baik perdengakan Alquran sejak ia dalam kandungan. Otak anak akan berkembang dari apa yang ia dengar, sehingga anak akan mudah mengingat setiap ayat yang pernah ia dengar saat masih dalam kandungan.
5. Metode mengajar yang inovatif
Dunia anak-anak masih dipenuhi dengan kesenangan dan rasa ingin bermain. Anak seringkali mudah teralihkan ketika menemukan hal-hal baru. Oleh karena itu, agar anak tetap fokus untuk mengahapal Alquran, carilah metode mengajar yang inovatif. Contohnya dengan menempelkan potongan ayat Alquran di dinding rumah sehingga saat anak bergerak kesana kemari, ia tetap akan melihat potongan ayat tersebut.
6. Berikan reward
Reward merupakan bentuk penghargaan kita kepada anak agar ia lebih semangat dalam belajar. Reward bukan hanya dalam bentuk barang, tetapi juga dapat berupa memberikan acungan jempol, tepuk tangan, atau kata-kata pujian.
Baca Juga: Sekelumit Masalah Penurunan Kuota Penerima Beasiswa Bidikmisi
7. Jangan bersikap kasar ketika ia malas menghapal
Target hapalan memang perlu dipasang agar anak mempunyai tujuan yang jelas. Namun, jangan terlalu menekan anak untuk mencapai target hapalan yang kita tentukan. Adakalanya anak juga merasa malas untuk menghapal. Jangan marah ketika anak berada dalam situasi seperti itu, tetapi tetap berikan motivasi agar anak kembali bersemangat.
8. Berusalah untuk konsisten
Menghapal Alquran terkadang dibentrokan dengan beragam aktivitas anak yang lainnya. Hal itu seringkali membuat anak merasa bosan dan hampir putus asa ketika tidak cepat menghapal ayat Alquran. Tetaplah konsisten untuk mengingatkan anak dalam menghapal. Meskipun hanya satu atau dua ayat, setiap hari harus ada kemajuan dalam menghapal